Dominus Vobiscum

Sekali dalam setahun, Gereja Katolik mengkhususkan diri pada kesempatan untuk mengenang para umat beriman yang telah mendahulu untuk menghadap Bapa di surga. Pengenangan akan umat beriman ini tentu saja ditujukan kepada umat-umat beriman yang masih berada di api penyucian, sehingga belum berada dalam persatuan yang utuh dengan Bapa di surga. Api penyucian merupakan suatu kondisi tempat umat-umat beriman secara utuh pribadi menyadari bahwa walaupun mereka boleh untuk segera masuk surga, namun dengan masih adanya dosa-dosa yang melekat pada diri mereka, mereka tetap tidak pantas untuk masuk ke dalam hadirat surga, ke dalam hadirat yang sangat murni dan suci. Mereka lebih memilih dimurnikan oleh api yang sama dengan api neraka, untuk mencapai kemurnian dari dosa daripada langsung masuk ke dalam surga tetapi akan mendapat penderitaan yang sangat mendalam karena dosa yang masih mereka miliki. Walaupun memang api yang sama dengan api yang ada di dalam neraka yang memurnikan mereka, namun api ini membawa suatu kebahagiaan yang sangat besar karena mereka memiliki suatu pengharapan yang pasti bahwa kelak suatu saat, mereka pasti akan menghadap Allah Tritunggal jika mereka telah mencapai suatu kemurnian dari dosa. Hal ini berbeda dengan api yang ada di neraka, yang tentu saja tidak membawah pengharapan pasti akan berada dalam persatuan dengan Tuhan melainkan menjadi suatu penghukuman atas dosa yang telah mereka perbuat.

Perlu juga diketahui bahwa neraka sendiri bukan merupakan suatu tempat yang diberikan Tuhan sebagai hukuman kepada manusia akibat dosa-dosa yang telah mereka lakukan yang dianggap terlalu berat bahkan untuk dimurnikan dalam api penyucian sehingga mereka tidak memiliki harapan akan diterima dalam kerajaan Surga.
Dalam suatu ritual eksorsime (pengusiran setan - red), seorang imam pernah menanyakan kepada sosok iblis yang merasuki korban tentang identitas neraka sebagai ciptaan Tuhan pula. Namun sang iblis dengan tegas menolak, bahwa neraka jelas bukan ciptaan Tuhan. Karena satu-satunya hal yang tidak mungkin dilakukan oleh Tuhan ialah menciptakan neraka sebagai hukuman atas dosa manusia. Dari sini dengan tegas pula dinyatakan, bahwa sejahat-jahatnya manusia, Tuhan sendiri tidak pernah dan tidak akan pernah menciptakan suatu hukuman kepada manusia. Iblis sendiri yang telah menciptakan neraka untuk mencari pasukan-pasukan untuk pada hari terakhir nanti menyerang Kerajaan Surga (baca Kitab Wahyu). Karena memang Tuhan sejak awal telah memberikan kebebasan pada manusia untuk menetapkan pilihan dalam hidupnya, masuk ke dalam kebahagiaan abadi di surga atau tidak, tentu dengan berbagai macam rintangan yang harus dihadapi oleh setiap manusia.



Kembali pada jiwa-jiwa di api penyucian. Gereja Katolik menyatakan bahwa umat beriman terdiri dari tiga kelompok yakni kelompok yang masih berziarah di dunia, kelompok yang berusaha untuk mencapai kehidupan kudus di surga, dan kelompok yang telah mencapai kehidupan kudus di surga. Ketiga kelompok umat ini merupakan suatu persekutuan jemaat Allah sehingga tidak terlepas satu dengan yang lain. Ketiga kelompok ini saling mendukung satu sama lain terutama dalam perihal iman akan Allah. Namun apa yang dialami oleh jiwa-jiwa di api penyucian yakni mereka berada dalam kondisi tidak mampu untuk mengusahakan diri mereka masuk dalam surga, karena waktu yang diberikan kepada mereka telah habis seiring dengan kematian raga yang mereka hadapi. Oleh karena itu, mereka memohon pertolongan kepada rekan seiman mereka yakni jiwa-jiwa yang masih berziarah di dunia ini untuk bersatu dengan mereka memohon kerahiman kepada Yang Ilahi untuk berkenan sesegera mungkin menyucikan mereka dari dosa dan menerima mereka di sisi-Nya. Imbalan yang teristimewa akan diberikan setelah jiwa-jiwa dalam api penyucian setelah masuk ke surga, ialah pertolongan iman kepada mereka yang telah mendoakannya.

Namun apakah hanya cukup 1 kali dalam setahun kita mendoakan jiwa-jiwa yang ada dalam api penyucian? Tentu saja tidak, mengingat kita semua adalah persekutuan jemaat Allah. Allah sendiri mengatakan bahwa Allah pada hakikatnya adalah Allah orang hidup bukan Allah orang mati dan yang dimaksudkan dengan orang hidup adalah jiwa-jiwa yang senantiasa hidup, tidak mengalami kematian seperti yang dialami oleh fisik makhluk hidup saat berhadapan dengan kematian. Dalam peristiwa-peristiwa ketika jiwa-jiwa yang berada dalam api penyucian mendapatkan kerahiman Allah untuk menemui umat yang masih hidup untuk memohon pertolongan mereka, terutama kunjungan kepada para kudus dan beberapa orang awam (misalnya Maria Simma), mereka dengan jelas memohon bahwa pertolongan terbesar bagi mereka ialah Misa Kudus yang dipersembahkan dengan intensi bagi jiwa mereka, serta permohonan tulus kepada Bunda Ilahi. Pertolongan yang terbesar juga diberikan bagi jiwa-jiwa tersebut pada Hari Raya Paskah dan Natal sebagai puncak dari kerahiman Ilahi kepada manusia.Dengan permohonan yang secara kontinu kita berikan kepada Allah akan keselamatan jiwa-jiwa di api penyucian baik melalui intensi Misa Kudus maupun intensi-intensi Doa Rosario Suci, maka kita akan menghadiahkan pertolongan yang tak terkira kepada jiwa-jiwa yang ada di api penyucian dan kelak ketika mereka telah sampai kepada Bapa di surga, tiba giliran mereka untuk secara langsung menghadap Allah dan memberikan kita pertolongan yang kita harapkan untuk kita dapat dalam kehidupan ini. Itulah sesungguhnya yang dimaksudkan dengan persekutuan, bukan hanya persekutuan antara umat yang masih hidup melainkan dengan seluruh umat Allah, yang ada di surga, di api penyucian, dan yang masih hidup di dunia.

***Tulisan ini dibuat sebagai ucapan syukur akan Misa Arwah yang diselenggarakan Kuria Legio Maria Bandung Utara, Bunda Pencinta Damai, Indonesia. Teristimewa terinspirasi oleh homili Pastur Herman, SMM***

Leave a Reply

Kalender Liturgi

Artikan situs ini (Translator)

Buku tamu


ShoutMix chat widget

Lokasi Tamu

Mari Berlangganan

GET UPDATE VIA EMAIL
Dapatkan kiriman artikel terbaru langsung ke email anda!
Diciptakan berkat anugerah Allah kepada Tarsisius Angelotti Maria. Diberdayakan oleh Blogger.

Entri Populer

Cari Blog Ini