KYRIE ELEISON
Kembalilah
ke tengah altar, dan dengan tangan terkatup, daraskan Kyrie bergantian dengan
para akolit. Jangan memulai Kyrie sampai Anda mencapai tengah altar. (Kyrie
Eleison diucapkan dengan suara yang cukup terdengar oleh server, jadi hanya
diikuti oleh Imam dan Server, sementara alternatifnya, Koor dapat menyanyikan
Kyrie)
V: Kýrie, eléison.
R: Kýrie, eléison.
V: Kýrie, eléison.
R: Christe, eléison.
V: Christe, eléison.
R: Christe, eléison.
V: Kýrie, eléison.
R: Kýrie, eléison.
V: Kýrie, eléison.
GLORIA IN EXCELSIS
Gloria
ditiadakan pada Misa Arwah, dalam setiap misa penyesalan dan pengharapan (Ember days = masa 9 hari sebelum Natal, Vigili, Adven, Misa
Cahaya), dalam misa pribadi untuk menggenapkan nazar (terkecuali Misa Sabtu
Pertama untuk para Imam dan Misa Para Malaikat), dan pada hari-hari biasa yang
tidak bernuansakan puasa, kecuali pada masa prapaskah.
Pada
hari-hari Rabu dan Sabtu pada Minggu Ember dan pada Rabu pada minggu keempat
Cahaya dan pada Pekan Suci, kembalilah ke sisi Injil segera setelah mendaraskan Kyrie. Menunduklah
pada salib, rentangkan dan katupkan kembali tangan Anda ketika mengucapkan Oremus.
Kemudian letakkan tangan pada altar dan berlututlah ketika mengatakan lectamus
genua. Bangkitlah segera dan ucapkan doa dengan tangan terentang. Letakkan
tangan Anda pada Missal untuk Bacaan dan Gradual berikutnya. Lakukan ini untuk
setiap Orasi dan Bacaan. Setelah Gradual terakhir kembalilah ke tengah altar,
cium, dan kembali untuk mengatakan Dominus vobiscum. Kembali pada sisi Epistola
dan ucapkan Kolekta, Epistola, dst seperti biasanya.
Jika Gloria diucapkan, pisahkan tangan Anda dan
angkatlah, tanpa melayangkan pandangan menuju salib. Katupkan kembali tangan
pada Deo dengan jari-jari pada ketinggian setara wajah, dan rendahkan tangan
sampai pada ketinggian setara dada. Katakan, sementara itu, Gloria in
excelsis Deo, dan menunduklah pada kata Deo.
Pada Misa Cantata, Imam hanya menyanyikan
Glória in excélsis Deo sesudah itu bagian selanjutnya dapat dibaca.Sesudah
selesai membaca teks Gloria, Imam dapat menuju Sedilia dengan memberi hormat
pada salib dan kemudian duduk (dapat juga menunggu ditengah Altar)
Dengan
tangan terkatup, lanjutkan mendaraskan Gloria dengan suara jelas dan kuat
(lemah pada Missa Cantata).Tundukkan kepala dengan dalam pada saat adoramus te, gratias agimus tibi, Jesu
Christe (2x), dan suscipe deprecationem nostrum. Pada kata cum Sancto Spiritu, letakkan tangan
kiri pada dada dan tandai diri dengan salib, menyentuh dahi pada Cum Sancto, dada pada Spiritu, bahu kiri pada in Gloria, dan bahu kanan pada Dei Patris. Amen.
Glória in excélsis Deo. Et in terra pax
homínibus bonæ voluntátis. Laudámus te. Benedícimus te.
Adorámus te. Glorificámus te. Grátias ágimus
tibi propter magnam glóriam tuam. Dómine Deus, Rex
cæléstis, Deus Pater omnípotens. Dómine Fili
unigénite, Jesu Christe. Dómine Deus, Agnus Dei,
Fílius Patris. Qui tollis peccáta mundi,
miserére nobis. Qui tollis peccáta mundi, súscipe deprecatiónem nostram. Qui
sedes ad déxteram Patris, miserére nobis. Quóniam tu solus Sanctus.
Tu solus Dóminus. Tu solus Altíssimus, Jesu
Christe. + (dahi)
Cum Sancto (dada)
Spíritu (bahu kiri)
in glória (bahu kanan) Dei Patris. Amen.
Tanpa
mengatupkan tangan kembali, segera letakkan tangan pada altar di luar korporale
dan cium altar.
Berdiri
tegak, katupkan tangan, dan berbaliklah ke kanan (menuju sisi Epistola) untuk
menghadap umat. Pisahkan kedua tangan tanpa mengangkatnya, dan katupkan kembali
ketika mengatakan Dominus vobiscum pada
suara jelas dan kuat ( pada Missa Cantata, dinyanyikan):
V: Dóminus vobíscum.
R: Et cum spíritu tuo.
Berbaliklah
ke kiri menuju altar dan kembali ke Missal.
KOLEKTA
Oremus
dikatakan hanya sebelum Orasi pertama dan kedua, dan konklusi ditambahkan hanya
pada pertama dan terakhir. (kasus langka ketika komemorasi lebih dari dua
orang) Jika, bagaimanapun, suatu komemorasi dibuat dibawah satu konklusi dengan
Kolekta Misa, Oremus didaraskan sebelum Orasi pertama dan ketiga (jika ada
lebih dari dua) dan konklusi setelah Orasi kedua dan terakhir.
Menunduk
pada Missal atas nama Perawan Terberkati atau seorang kudus yang diperingati
dalam Orasi, kecuali ada suatu representasi atau gambar dari Perawan Terberkati
atau orang kudus terkait dalam suatu tempat khusus di atas altar – yang dalam
kasus ini, tunduk diarahkan kepada representasi atau gambar. Menunduklah pada
Missal juga atas nama Bapa Suci atau Uskup, namun dalam kasus-kasus belakangan,
hanya pada peringatan tahbisan uskup dan konsekrasi. Menunduklah pada salib
pada saat mengucapkan Nama Kudus Yesus, selama Orasi.
Pisahkan
tangan dan katupkan mereka kembali, dan menunduklah dengan amat dalam mengarah
pada salib sementara mengatakan :
Orémus
Kemudian
pisahkan kembali ketika memulai Kolekta. Tahan tangan Anda di depan dada dengan
telapak tangan saling menghadap terpisah; jari-jari terbuka meluas dan saling
bersentuhan (Pada Misa Cantata, Doa
Kolekta Dinyanyikan)
Lihat proper
hari yang bersangkutan....
Konklusi
doa kolekta:
Jika
konklusi berupa Per (eundem) Dominum
nostrum, katupkan tangan pada kata-kata ini dan, tanpa memindahkan kaki,
menunduklah pada Salib dalam nama Nama
yang Suci.
1. Doa
ditujukan kepada Bapa tanpa menyebut Pribadi lain
Per Dominum nostrum Jesum Christum Filium
tuum, qui tecum vivit et regnat in unitate Spiritus Sancti, Deus, per omnia saecula
saeculorum
2. Doa
ditujukan kepada Bapa dan menyebutkan/menyertakan Roh Kudus:
Per Dominum nostrum Jesum Christum Filium
tuum, qui tecum vivit regnat in unitate EJUSDEM Spiritus Sancti, Deus, per
omnia saecula saeculorum
3. Doa
ditujukan kepada Bapa dan menyertakan Putera pada awal/pertengahan doa:
Per eumdem Dominum nostrum Jesum Christum
Filium tuum, qui tecum vivit et regnat in unitate Spiritus Sancti, Deus, per
omnia saecula saeculorum
Jika,
bagaimanapun, konklusi berupa Qui tecum
vivit atau Qui vivis et regnas, katupkan tangan pada kata unitate. Dalam
kasus ini, tidak perlu menunduk.
4. Doa
ditujukan kepada Bapa, menyebutkan Putera pada bagian akhir doa:
Qui tecum vivit et regnat in unitate Spiritus
Sancti, Deus, per omnia saecula saeculorum
5. Doa
kepada Putera:
Qui vivis et regnas cum Deo Patre, in unitate
Spiritus Sancti, Deus, per omnia saecula saeculorum
6. Doa
dengan konklusi khusus lainnya dapat dilihat pada misale.
Pada
akhir kolekta, pelayan (server) menjawab:
R: Amen
EPISTOLA
Ketika
para akolit telah menjawab Amen atas Orasi terakhir, letakkan kedua tangan pada
Missal dan mulailah Epistola.
Pembacaan dari [Kitab/surat....... ]
Lihat proper hari yang
bersangkutan....
Setelah
bacaan berakhir, imam meletakkan tangan kiri pada altar dan pelayan (server)
menjawab sekaligusmemberi tanda untuk memindahkan misale:
R: Deo grátias
Tangan
tetap berada pada Missale ketika membaca Graduale, dst. Dalam Missa Cantata,
Koor menyanyikan Graduale, Alleluia, Traktus, atau Sequensia jika ada.
GRADUALE, Traktus,
(dan/atau) Alleluia
Gradual,
Traktus (dan/atau) Alleluya dibaca dengan loud voice pada low mass, dibaca dengan low voice pada saat Misa
Cantata
Lihat proper hari yang
bersangkutan....
Sesudah
imam selesai membaca, imam menuju tengah altar untuk mendoakan munda cor meum sementara
server memindahkan buku ke sisi injil. (didoakan dgn low Voice)
Pada
Misa Arwah, munda cor meum disebutkan,
tetapi berkat tidak diberikan, selebran tidak mencium buku dan tidak mengatakan
per evangelica dicta. Jika Misa
dirayakan tanpa Diakon atau SubDiakon: Ketika telah menyelesaikan bacaan,
kembalilah ke tengah, dan, untuk pertama kali dalam Misa, layangkan pandangan
pada Salib, Kemudian, menunduklah dengan dalam, kedua tangan terkatup tapi
tidak berada di altar, katakana dalam suara rendah
Munda cor meum, Jube, Domine, benedicere, dan
Dominus sit in corde meo,
sementara
para akolit memindahkan Missale ke sisi Injil.
Munda cor meum ac lábia mea, omnípotens Deus,
qui labia Isaíæ
Prophétæ cálculo mundásti igníto: ita me tua
grata miseratióne dignáre mundáre,
ut sanctum Evangélium tuum digne váleam
nuntiáre. Per Christum, Dóminum
nostrum. Amen.
Dan
berikut ini :
Jube, Dómine, benedícere
Dóminus sit in corde meo et in lábiis meis:
ut digne et competénter annúntiem
Evangélium Suum. Amen
Berdirilah
tegak dan dengan tangan terkatup pergilah ke Missale pada sisi Injil. Menghadap
pada Missale, berdiri searah diagonal terhadap altar, dan, tetap dengan tangan
terkatup, ucapkan Dominus vobiscum dengan
suara lantang. Setelah doa ini, dalam Misa Agung, Diakon meletakkan Buku di
tengah altar dan kecuali pada Misa Arwah, Imam memberkati dupa seperti di atas (Ab illo bene + dicáris, in
cujus honóre cremáberis. Amen). Kemudian
Diakon berlutut di bawah altar, mengatupkan tangannya dan berkata :
Munda cor meum ac lábia mea, omnípotens Deus,
qui labia Isaíæ
Prophétæ cálculo mundásti igníto: ita me tua
grata miseratióne dignáre mundáre,
ut sanctum Evangélium tuum digne váleam
nuntiáre. Per Christum, Dóminum
nostrum. Amen.
Setelah
itu ia mengambil buku dari altar, dan kembali berlutut di belakang imam,
memohon berkatnya dan berkata :
Jube, Domne, benedicere
Imam
menyahut :
Dóminus sit in corde tuo et in lábiis tuis: ut
digne et competénter annúntiem
Evangélium Suum. In nomine Patris, et Filli,
+ et Spiritus Sancti. Amen
Setelah
diberkati, ia mencium tangan imam dan menuju mimbar dengan pembawa air suci dan
lilin, mengatupkan tangannya, dan berkata :
INJIL
V: Dóminus vobíscum.
R: Et cum spíritu tuo.
Kemudian
letakkan tangan kiri terbuka pada Missale, dan, dengan ibu jari tangan kanan,
tandai dengan salib kata pertama dari bacaan seiring Anda mengatakan Sequentia. Letakkan tangan kiri pada
dada dan tangan kanan pada dahi dan tandai dahi dengan salib seiring Anda
mengatakan Sancti Evangelii. Dengan
tangan kanan tetap berada pada dada, tandai dengan salib bibir dan kemudian
dadamu di atas tangan kirimu, tanpa mengucapkan apapun ketika menandai bibir
dengan salib dan berkata Secundum saat
menandai dada dengan salib.
V: Sequéntia, (atau Inítium) sancti
Evangélii, secundum …..
R: Glória tibi Dómine
Katupkan
tangan di depan dada ketika membaca Injil dan menunduklah (bahkan saat menyebut
nama Yesus) kepada Missale. [Jika Sakramen Terberkati dipertunjukkan,
bagaimanapun, menunduklah jika menyebut Nama yang Suci dan berlututlah selama
Injil mengarah pada Sakramen yang Terberkati].
Lihat proper hari yang
bersangkutan....
Setelah
bacaan berakhir, imam meletakkan tangan kanan pada altar dan pelayan (server)
menjawab::
R: Laus tibi, Christe
Ketika
selesai membaca Injil dan akolit telah menjawab Laus tibi, Christe, ambil Missale dari dudukannya dengan kedua
tangan dan angkatlah untuk dicium [angkat Missale sampai batas bisa dicium],
sambil berkata (dengan suara pelan) :
Per Evangelica Dicta
Ketika
Imam telah mencium kata pertama dari bacaan. Letakkan kembali Missale kepada
dudukannya sambil mengatakan :
Deleantur nostra delicta
(pada
Misa Agung, subdiakon membawa buku kepada imam, yang akan mencium buku tersebut
sambil berkata) :
Per evangélica dicta deleántur nostra
delícta.
Pada
Misa Agung, imam didupai oleh diakon.
HOMILI
Imam
melepaskan maniple dan meletakannya pada buku misa.
Sesudah
injil (atau homili) imam pindah menuju Missale mengarah ke tengah altar,
sedikit ke kiri dari korporale (agar waktu offertorium mudah dibaca – tidak
terlalu jauh).
Categories:
Gereja Katolik,
Misa Kudus