Marthe Louise Robin, bungsu dari 6 bersaudara, lahir pada 13 Maret 1902 di Chateauneuf de Galaure, sebuah desa kecil di wilayah Drome, sebelah tenggara Perancis, anak dari seorang tuan tanah sederhana.
Kesehatannya sangat rapuh dan pada Mei 1918, ia jatuh sakit hingga tak sadarkan diri. Kedua kakinya lumpuh dan selama 17 bulan mengalami keadaan koma, hanya kadang kala berteriak kesakitan.
Pada 25 Maret 1921, ia melihat Bunda Maria, dan dia dipulihkan. Namun pada 1922, kelumpuhan kedua kakinya kambuh lagi. Dalam penderitaannya yang luar biasa, iman dan kasihnya justru teruji benar-benar. Sekitar tahun 1928, ia mengalami kelumpuhan total dan sejak saat itu ia berhenti makan apapun.
Selama 50 tahun berikutnya hingga saat kematiannya ia hanya mengonsumsi Hosti Suci yang diberikan padanya sekali atau dua kali seminggu dan tidak dapat tidur selama itu. Mulai saat itu pula ia dianjurkan bergabung dengan Ordo Ketiga Fransiskan dan mengucapkan Kaul Keperawanan.
Suatu ketika, di awal Oktober 1930, Yesus yang disalibkan menampakkan diri kepadanya dan memegang kedua lengannya yang lumpuh dan lemah. Sejak saat itulah ia menerima anugerah stigmata 5 luka Yesus ditambah dengan kepala yang berdarah akibat mahkota duri. Wafat pada 6 Februari 1981.
Categories:
Renungan - Wawasan